About us
Sejarah dan penjelasan singkat tentang Terapi Suara Indonesia ( TSI ).
Sejarah TSI
TSI di bangun dari tekad kuat kami untuk membantu sesama dalam menemukan blue print kehidupannya serta sebagai panduan untuk menentukan langkah kehidupan.
Terapi yang kami berikan berbeda dari terapi frekuensi suara / audio yang lain, karena kami menggunakan metode khusus.
Metode ini kami dapatkan dari hasil riset kami di tahun 2012.
Kami menemukan bahwa melalui analisa dari frekuensi suara manusia, dapat diketahui secara personal blue print / cetak biru setiap orang.
Setelah melalui berbagai penelitian dan eksperimen, kami mulai menjalankan praktek ini di kalangan sendiri sejak tahun 2014.
Dengan berbekal pengalaman tersebut, maka sejak tahun 2021 kami mulai membuka pelayanan bagi umum.
Dari hasil testimoni yang kami terima, para Pasien TSI banyak yang sembuh dari berbagai gangguan penyakit fisik seperti kanker, stroke, parkinson, jantung, ginjal dll
Pasien TSI yang datang dengan gangguan psikis juga sudah banyak yang sembuh.
Penyakit psikis itu bermacam-macam jenisnya, mulai dari yang paling ringan seperti stres, panic attack, anxiety hingga gangguan mental, psikosomatis, OCD, impotensi, frigiditas dll.
Kami juga bekerja sama dengan para Praktisi meditasi dan Praktisi aura healing untuk membantu membuatkan musik terapi meditatif.
*Per awal tahun 2022 TSI berada di bawah naungan PT Padmalodra Amerta Cipta.
Mengapa metode kami berbeda dari terapi suara lainnya?
Kita perlu mengetahui bahwa musik soundtherapy yang sering kita temukan di youtube / media internet lain (brainwave, binaural, subliminal, dll) mempunyai konstanta frekuensi yang tetap, dan sudah terprogram dalam frekuensi tertentu. Padahal setiap manusia itu memiliki 25 titik frekuensi fundamental menurut frekuensi chakra terkuat, frekuensi radiasi planet terkuat, dan frekuensi di 23 kromosom DNA.
Kadar keseimbangan di ke 25 titik frekuensi itupun berbeda-beda pada setiap manusia. Kadar keseimbangan masing-masing frekuensinya tidak ada yang sama, tergantung dari pola hidup masing-masing.
Maka dari situlah terapi menggunakan frekuensi suara / audio itu harus didiagnosa dan dianalisa secara personal, berdasarkan grafik frekuensi suara dari masing-masing individu. Terapi tersebut tidak bisa disamaratakan dengan mendengar musik yang frekuensinya sudah terprogram tetap (seperti yang kita temukan di youtube dan media internet lain).
Seperti halnya menghadapi pasien, dokter tidak memberikan obat yang sama pada setiap pasien ,karena jenis penyakitnya berbeda-beda dan dengan bahkan dengan meskipun obatnya sama, dosisnya bisa berbeda tergantung kondisi dan usia.
Maka demikian pula kami pun memberikan terapi frekuensi suara / audio yang berbeda-beda pada setiap klien tergantung kondisi masing-masing.
Sembarangan menggunakan dan mendengarkan musik soundtherapy (brainwave, binaural, subliminal, dll) dengan frekuensi yang tidak sesuai dengan kadar keseimbangan 25 titik frekuensi fundamental tubuh akan menimbulkan sel tubuh dan DNA makin tidak seimbang dan akan menurunkan daya tahan tubuh, atau beresiko menimbulkan penyakit fisik atau batin yang mudah berkembang.
Jadi, pilih terapi frekuensi suara yang personal kan?
INILAH YG MEMBEDAKAN ANTARA SOUNDTHERAPY SECARA PERSONAL DAN YANG TIDAK.